Rabu, 25 November 2009

BUDAYA :: BEDUG

Bedug merupakan alat musik tradisional yang digunakan sejak ribuan tahun lalu yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Di Indonesia, bedug biasanya digunakan untuk memberitahukan warga setempat waktu sholat. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.



Asal mula bedug sebenarnya berasal dari India dan Cina. Pada suatu ketika, laksamana yang berasal dari Cina datnag ke Semarang dan pada saat itu disambut baik oleh Raja Jawa. Kemudian pada saat laksamana tersebut mau pergi, dan ingin memberikan hadiah, Raja Jawa saat itu mengatakan bahwa Ia hanya ingin mendengarkan suara bedug dari mesjid. Sejak itulah, bedug menjadi bagian dari mesjid untuk memberitahukan warga2 setempat mengenai waktu sholat. Selain sebagai pemberitahuan mengenai waktu sholat, bedug juga sebagai pemberitahuan warga setempat untuk berkumpul.

Tidak hanya sebagai alat komunikasi keagamaan, saat ini bedug juga di kembangkan menjadi alat musik. Di daerah sukabumi, sering diadakan kompetisi penabuh bedug terbaik. Kompetisi di bagi menjadi 2 kategori, keindahan dan ketahanan. Keindahan merupakan penabuh yang dapat menabuhkan suara yang bagus, sedangkan ketahanan merupakan daya tahan menabuh atau seberapa lama kekuatan menabuh bedug.

Kompetisi ini diikuti oleh laki-laki dan perempuan. Dari permainan inilah seni menabuh bedug mengalami perkembangan. Dahulu, peralatan seni menabuh bedug hanya terdiri dari bedug, kohkol, dan terompet. Tapi kini peralatannya pun mengalami perkembangan. Selain kohkol dan terompet, juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti gitar, keyboard, dan simbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar