Minggu, 29 November 2009

ADAT ISTIADAT :: BARONGSAI

Barongsai sudah cukup menyebar luas di Indonesia. Barongsai merupakan adat istiadat marga Thiong Hua yang ada sejak dahulu kala. Bagi marga Thiong Hua, barongsai merupakan pembawa hoki. Biasanya ada pada saat imlek, ataupun pada saat hari pembuka toko2. Terutama pada saat menjelang imlek, tidak hanya barongsai, ada juga belasan, bahkan puluhan orang yang
membentuk naga yang meliuk-liuk mengikuti tabuhan musik khas, melahirkan daya tarik sendiri.



Asal mula munculnya barongsai berasal dari sebuah cerita yang cukup terkenal. Konon ceritanya, Pada masa Dinasti Qing, di satu wilayah di China ada monster yang mengganggu penduduk setempat hingga menimbulkan keresahan dan ketakutan. Saat itulah muncul singa (barongsai) untuk menghalau monster tersebut. Akhirnya, monster kalah dan lari ketakutan.
Setelah itu singanya pergi. Tapi monster ini ternyata mau balas dendam dan masyarakat tidak tahu. Mereka bingung, ada di mana singa yang bisa mengalahkan monster itu. Akhirnya mereka buat kostum barongsai seperti yang ada sekarang, dan berhasil menyingkirkan monsternya.
Hal inilah yang mendasari mengapa barongsai selalu hadir dalam perayaan Imlek dengan maksud mengusir monster yang kita samakan dengan aura-aura yang buruk.

Tidak hanya menjelang imlek, pada hari pembukaan toko, kadang kala orang2 akan memanggil barongsai untuk main di toko nya. Dengan maksud agar bisnis nya dapat berjalan lancar dan mengusir semua aura2 buruk. Biasanya kita akan memberikan angpao dengan arti agar mereka juga mendapat hoki, tidak hanya kita saja.

Adat istiadat ini terus di kembangkan hingga sekarang. Sekarang ini barongsai tidak hanya sebagai atraksi, tapi udah banyak muncul kompetisi2 barongsai yang diselenggarakan pada saat menjelang imlek.

BUDAYA :: ANGKLUNG

Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi. Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat. Dulu kemunculan angklung berawal dari ritus padi.



Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke Bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur. Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, fungsinya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pada waktu itu pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.

Angklung juga sebagai alat musik pendidikan dan persahabatan. Untuk memainkan sebuah lagu, kita dapat membentuk suatu tim sendiri. Semakin sulit suatu lagu, akan mendidik kita akan suatu lagu, musik dan bagian2nya. Semakin sulit suatu lagu, akan semakin membutuhkan kerja sama antar anggota tim agar dapat menghasilkan nada yang indah.
Oleh sebab itu, angklung semakin di terima di negara2 lain karena dapat membantu dalam pendidikan dan persahabatan. Begitu banyak budaya di Indonesia, patutlah kita bersyukur karena kita merupakan Warga Negara Indonesia.

Rabu, 25 November 2009

BUDAYA :: BEDUG

Bedug merupakan alat musik tradisional yang digunakan sejak ribuan tahun lalu yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Di Indonesia, bedug biasanya digunakan untuk memberitahukan warga setempat waktu sholat. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.



Asal mula bedug sebenarnya berasal dari India dan Cina. Pada suatu ketika, laksamana yang berasal dari Cina datnag ke Semarang dan pada saat itu disambut baik oleh Raja Jawa. Kemudian pada saat laksamana tersebut mau pergi, dan ingin memberikan hadiah, Raja Jawa saat itu mengatakan bahwa Ia hanya ingin mendengarkan suara bedug dari mesjid. Sejak itulah, bedug menjadi bagian dari mesjid untuk memberitahukan warga2 setempat mengenai waktu sholat. Selain sebagai pemberitahuan mengenai waktu sholat, bedug juga sebagai pemberitahuan warga setempat untuk berkumpul.

Tidak hanya sebagai alat komunikasi keagamaan, saat ini bedug juga di kembangkan menjadi alat musik. Di daerah sukabumi, sering diadakan kompetisi penabuh bedug terbaik. Kompetisi di bagi menjadi 2 kategori, keindahan dan ketahanan. Keindahan merupakan penabuh yang dapat menabuhkan suara yang bagus, sedangkan ketahanan merupakan daya tahan menabuh atau seberapa lama kekuatan menabuh bedug.

Kompetisi ini diikuti oleh laki-laki dan perempuan. Dari permainan inilah seni menabuh bedug mengalami perkembangan. Dahulu, peralatan seni menabuh bedug hanya terdiri dari bedug, kohkol, dan terompet. Tapi kini peralatannya pun mengalami perkembangan. Selain kohkol dan terompet, juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti gitar, keyboard, dan simbal.